Selasa, 08 Desember 2015

3 Cara Menjadi Kreatif


Menurut Hutchinson, semua orang di dalam dirinya punya potensi kreatif namun potensi tersebut masih terkubur dan menunggu untuk dikeluarkan. Anda bisa mengubahnya, KALAU ANDA MAU.
Ini saatnya untuk mengeluarkan potensi kreatif anda! Entah menjadi seorang penulis, pelukis, seniman, atau menjadi apapun yang benar-benar anda inginkan, untuk kemudian benar-benar sukses dan MELESAT!

Hutchinson memberikan 3 tips yang dimuat di website Writer’s Digest. Memang hanya 3 tips, tapi jika diterapkan, 3 tips ini mampu MENGUBAH ARAH HIDUP anda. Mari kita baca satu persatu:

1. Pantang Beralasan

Alasan dapat mengikis kemampuan luar biasa anda lebih dari apapun. Bahkan anda tidak sadar bahwa alasan tersebutlah yang menyeret anda mundur. Misalnya seorang penulis yang ingin mempublikasikan tulisannya. Lalu penerbitnya menanyakan, “apa anda yakin bisa mendapatkan uang dari menjual tulisan dalam buku ini?”
Ketika ditanya seperti ini, di saat itulah tak jarang penulis akan mengartikan pertanyaan tersebut sebagai, “buku ini tidak layak jual, oleh karenanya penerbit tidak punya alasan untuk menerbitkan karya ini”.
Pertanyaan semacam itu, hanyalah alasan untuk penerbit tidak menerbitkan karya anda, dan dapat menyurutkan semangat anda. Padahal itu belumlah pasti.
Yang bisa anda lakukan adalah dengan menguatkan diri dengan bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan berikut:
1) Apa passion saya sebenarnya? (Menulis, Melukis, Menyanyi?)
2) Apa impian saya? (sebagai hasil dari hidup sesuai passion)
3) Apa tujuan hidup saya hingga dapat hidup dengan passion dan meraih mimpi saya? (buat daftar)
4) Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu saya mewujudkan tujuan hidup tersebut?

Semisal anda bermimpi untuk menulis sebuah buku, anda bisa menanyakan hal-hal seperti ini:
1) Berapa halaman yang harus saya tulis setiap harinya untuk menyelasaikan buku saya dalam setahun?
2) Berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk menulis setidaknya 5 halaman atau lebih setiap harinya?
3) Siapa yang dapat membantu saya dalam menyelesaikan dan menerbitkan tulisan saya? (Bisa guru, teman atau mentor)
4) Hal apa saja yang saya perlukan untuk belajar dan memahami itu semua? (buatlah daftarnya)

2. Dapatkan Informasi dan Tools  yang diperlukan

       Semisal anda mau menulis, ingatlah kutipan berikut:


(twitter.com) 
Tak jarang banyak penulis yang takut dan ragu. Begitu juga dengan Hutchinson. Ia sering melihat beberapa buku motivasi yang mungkin dapat membantunya. Namun ia juga dulunya ragu, bahkan takut kalau tidak siap melakukan apa yang tertulis di buku motivasi tersebut. Namun setelah beberapa saat Bryan dipinjami buku tersebut oleh temannya dan akhirnya ia baca. Awalnya tidak ada yang berubah, namun saat ia bersungguh-sungguh menerapkannya, terjadi perubahan yang luar biasa drastis!

Dari situ Bryan tidak menyangka perubahan yang dapat terjadi karena sebuah buku. Ia bahkan menggarisbawahi bahwa “buku yang tidak dibaca, tidak dapat membantu apa-apa”  kutipan oleh Jim Rohn, yang sukses menjadi seorang milyader di usia 31 tahun. Rohn menjadi milyarder antara lain karena ia membaca buku yang DISARANKAN kepadanya.
Ini bukanlah sesuatu yang dilakukan semua orang dan menunjukkan Rohn memang berbeda dengan kebanyakan orang dan hasilnya sudah kelihatan.
Seandainya ada sebuah seminar dengan subyek yang anda perlukan untuk meningkatkan kemampuan anda, dan anda melewatkannya, baiklah jika anda mau datang pada kesempatan berikutnya. Tapi ketika anda memutuskan untuk tidak pergi, di mana anda meletakkan kesungguhan anda untuk mengejar mimpi anda?

Jika di luar sana ada sebuah  buku yang dapat membantu mengembangkan keahlian anda dan bisa memberikan tools yang anda perlukan, dan anda tidak membacanya, MENGAPA TIDAK MEMBACANYA?

Berita baiknya adalah tidak ada kata terlambat untuk memulai atau melanjutkan untuk mengedukasi diri sendiri. BELUM TERLAMBAT. Tidak ada kata terlambat.
Jangan khawatir bahwa tips yang diberikan Hutchinson ini hanya untuk penulis semata. Apapun background anda, anda tetap bisa mengaplikasikan ini. “Apapun yang perlu anda lakukan, lakukanlah, dan edukasi diri anda sebaik mungkin.”

3. Ambil Langkah Nyata 

Setelah mengetahui 2 hal sebelumnya, hal yang sangat penting kemudian tentunya adalah dengan mengambil langkah nyata.

Image via twitter.com  

Kalau anda bilang mau menulis buku bahkan sangat menginginkannya, maka duduklah dan mulai menulis. Anda mungkin tidak tahu bagaimana memulainya dan ketahuilah bahwa hal itu sangat wajar. Tulislah apa yang muncul dibenak anda dan biarkan otak anda bekerja ketika menulis. Inilah hal unik dari otak kita, ketika anda mencoba dengan sengaja melakukan sesuatu atau merencanakan “dengan sempurna” terlebih dahulu, anda akan mendapati bahwa ternyata hal itu akan memakan waktu lama. Sebaliknya, jika anda mulai saja prosesnya, apapun itu, otak kita akan membantu mengarahkan tindakan-tindakan cemerlang yang tidak kita sadari sebelumnya. Tentunya pernah mendengar slogan produk ternama “Just do it” kan?
Banyak dari kita mepertimbangkan terlalu banyak hal sebelum memulai menulis. Kerangka dan formula yang sempurna, apa yang harus dilakukan, mengapa melakukan ini, dan bagaimana memulai dengan baik, dan lain-lain. Padahal nyatanya kreativitas kita dapat terkikis apabila terlalu dikontrol.

Jika anda terlalu mengontrol kreativitas anda dan menunggu hingga mendapat ide, rencana atau apapun yang sempurna, bisa dibilang anda akan menunggu selamanya. Jalani dan mulai dari sekarang.

 




Jumat, 13 November 2015

Bolehkah Seorang Muslimah Berobat pada Dokter Pria?



Sakit merupakan hal yang manusiawi. Setiap manusia tentunya pernah merasakan sakit. Entah itu sakit yang biasa-biasa saja atau pun sakit yang cukup parah hingga menyebabkan kita untuk pergi ke dokter.

Kita ketahui bersama, tidak semua dokter adalah laki-laki atau pun perempuan. Lalu bagaimana jika seorang muslimah berobat kepada dokter laki-laki yang bukan muhrimnya?
Ternyata seorang wanita muslimah diperbolehkan berobat kepada dokter pria. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ruba’I binti Mu’awwidz bin ‘Afra, di mana ia menceritakan,
“Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullah SAW, di mana kami memberikan minum kepada pasukan, mengurus dan membawa tentara-tentara yang terbunuh dan juga yang terluka kembali ke kota Madinah.”
Sebaliknya dokter pria juga diperbolehkan mengobati wanita, yaitu ketika dalam keadaan darurat dan tidak ada dokter wanita yang mampu mengobatinya. Jika dalam keadaan terpaksa, seorang dokter pria boleh melihat aurat pasien wanita. Demikian sebaliknya, dokter wanita boleh melihat aurat pasien prianya.

sumber: islampos.com


Sabtu, 31 Oktober 2015

SILABI (Silaturahmi Aneuk Biologi) 2015


 





Ketua Panitia SilaBi

Ketua HMJ




Selamat ya kepada Komting yang terpilih

  Seeh..Panitianya kece badai  :D 

 Game Time



OPAK Mahasiswa Baru Biologi Sainstek 2015




























Sebagai admin yang mengurus blog, saya sangat meminta maaf atas keterlambatan dalam mempublish foto di atas dikarenakan adanya kesalahan teknis.
Terimakasi ^_^